Kita sebagai hamba selalu di sibukkan dengan beberapa urusan di dunia. Kalau kita tak mau repot dengan urusan yaa jangan hidup. Simpel saja kita mikir, mau hidup berarti yaa mau repot.
Namun terkadang akhir dari repot itu, ujung ujungnya kita mengeluh karena faktor capek, pusing dengan ekspektasi yang tidak sesuai harapan kita. Karena dari awal kita hanya berorientasi pada penumpukan dunia, mencari uang demi pemenuhan kebutuhan. Wal hasil, tumpukan kelelahan fisik dan kepenatan jiwa mulai terasa. Karena apa? Semua tidak di landasi ikhlas mencari rifhoNya dan kurang memiliki jiwa tawakkal kepadaNya. Kita hanya berfikir bahwa dengan kekuatan daya kita, semua akan berakhir sesuai yang kita upayakan.
Tapi dengan kuasa Allah, Allah menghendaki tidak sesuai apa yang kita inginkan. Tapi dengan kehendakNya dan rahmatNya yang tiada batas, seakan jauh melampaui apa yang kita pikirkan. Yang tadinya kita berpikir dengan cara dan model yang kita usahakan, di saat terpuruk, yang kita usahakan justru tidak menuai hasil.
Nah, di sini kita perlu mengubah mindset kita, berbalik arah untuk fokus kepadaNya, bagaimana kita bisa" iyyaka na'budu waiyyaaka nasta'iin."
Dengan tetap menjalankan perintah wajib dan yaqin bahwa ada kekuatan maha dahsyat yang membantu kita terurai dari keterpurukan. Laahaula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziim.
Barang siapa yang taqwa dan bertawakkal kepada Allah, maka akan di datangkannya rizki dari arah yang tidak di sangka sangka.
Allohu a'lamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar