Selasa, 29 Desember 2020

Lukisan Cinta di Usia Senja

 Lukisan cinta di usia senja


Seraut wajah dalam bingkai ini, membawaku berkelana untuk melukiskan cinta sejatinya. Cinta abadi hingga kini tak pernah bisa terganti. Cinta yang sarat akan ketulusan, keikhlasan dan kesabaran. Tak pernah ada istilah php.


"Emaak," gumamku lirih sembari memegang dan memandangi wajah teduh yang selalu ku rindu.

Aku kembali merebahkan punggungku yang seharian tadi sibuk dengan tugas di kantor, cukup penat aku di buatnya. Menginput data data yang deadline hari itu juga harus di setor ke koordinator. 


Kupandangi lagi buah bingkai di dinding, wajah yang selalu teduh ku pandang, seteduh nasehat nasehat yang di berikannya padaku terdahulu. "Aku rindu saat saat seperti itu maak", mataku berkaca kaca ingat akan belaian tulusnya.


Disaat aku sedang punya masalahpun, kau selalu tahu dengan naluri instingmu yang sangat kuat. Kau seolah malaikat yang selalu mengikuti langkahku kemana aku berada.


Emak, walaupun tidak berpendidikan tinggi, tapi kemampuannya, dedikasinya dalam mendampingi dan membesarkan anak anaknya sungguh luar biasa. Dan luar biasanya lagi tidak pernah ada award yang mengapresiasi jasa seorang ibu. 


Menjadi seorang ibu,  yang berperan adalah hati, adalah nalurinya. Bukan memerlukan otak sebriliant Einstein, tidak. Jadi hanya memerlukan kecerdasan intrapersonalnya, dan kecerdasan spiritualnya seorang emak sudah bisa mendewasakan anak, menasehatinya dengan cara bijak dan hasanah.


Guratan garis di keningnya, adalah gambaran beban beban pikiran yang dipikulnya. Sepasang tumit kaki yang kasar itu juga kekuatannya menopang bagaimana menjadi wirausaha untuk kebutuhan anak anaknya. Telapak tangannya yang kasar adalah budidayanya mengusahakan layar ekonomi tetap terkembang. 


Makhluk mana yang sanggup bekerja nonstop loss dol sampai 24 jam? Tidak ada jeda istirahat? Tidak ada gaji sepeserpun? Apalagi reward dan bonus? Coba kita cari diseantero dunia, pasti tak akan mampu seluruh makhluk. Dan yang mampu adalah hanya seorang perempuan yang bernama emak, ibu, umi, bunda, mama..


Di usiamu yang telah senja, ingin kulukiskan cinta seindah nirwana, tak kan ada cinta layaknya cinta emak, tak kan ada ketulusan, kesabaran dan ketabahan  di banding apapun di dunia ini, cintamu abadi kan ku kenang sampai mati. Karangan bunga dari florist yang terindah pun tak akan mampu melukiskan cintamu.


Love emakku❤️

Kamis, 28 Mei 2020

Indah itu ada padaNya

Mungkin..
Terlalu sarat
Hingga merasa berat
Tak lagi urus wajah pucat
Yang ada hanyalah
Dia dan mereka yang sangat dekat
Sedekat kulit dan urat..

Sederet ingin menggelayut..
Penuhi otak yang semakin mengkerut
Ini, itu, sana, sini berurut..
Haruskah smua memenuhi tuntut
Kala daya ambisi merajut..
Meminta untuk selesai dengan runtut

Diri hanyalah..
Makhluk sekumpulan tulang..
Yang bisa berdiri tegak bila ada yang menegakkan..
Terbungkus daging supaya terdesign lebih indah
Di lengkapi otak dan rasa sehingga nyata sempurna..

Semua berjalan alami
Karena ada Sang Pengendali
Jika kita menuntut diri
Untuk penuhi ambisi..
Sadarkah diri???

Senin, 25 Mei 2020

Allah mendengar keluh kita



Kita sebagai hamba selalu di sibukkan dengan beberapa urusan di dunia. Kalau kita tak mau repot dengan urusan yaa jangan hidup. Simpel saja kita mikir, mau hidup berarti yaa mau repot.

Namun terkadang akhir dari repot itu, ujung ujungnya kita mengeluh karena faktor capek, pusing dengan ekspektasi yang tidak sesuai harapan kita. Karena dari awal kita hanya berorientasi pada penumpukan dunia, mencari uang demi pemenuhan kebutuhan. Wal hasil, tumpukan kelelahan fisik dan kepenatan jiwa mulai terasa. Karena apa? Semua tidak di landasi ikhlas mencari rifhoNya dan kurang memiliki jiwa tawakkal kepadaNya. Kita hanya berfikir bahwa dengan kekuatan daya kita, semua akan berakhir sesuai yang kita upayakan.

Tapi dengan kuasa Allah, Allah menghendaki tidak sesuai apa yang kita inginkan. Tapi dengan kehendakNya dan rahmatNya yang tiada batas, seakan jauh melampaui apa yang kita pikirkan. Yang tadinya kita berpikir dengan cara dan model yang kita usahakan, di saat terpuruk, yang kita usahakan justru tidak menuai hasil.

Nah, di sini kita perlu mengubah mindset kita, berbalik arah untuk fokus kepadaNya, bagaimana kita bisa" iyyaka na'budu waiyyaaka nasta'iin."
Dengan tetap menjalankan perintah wajib dan yaqin bahwa ada kekuatan maha dahsyat yang membantu kita terurai dari keterpurukan. Laahaula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziim.

Barang siapa yang taqwa dan bertawakkal kepada Allah, maka akan di datangkannya rizki dari arah yang tidak di sangka sangka.
Allohu a'lamu.







Rabu, 06 Mei 2020


Mungkin saya orangnya kurang fokus di pelatihan ini. Maaf yaa guruku Aa Fajar, saya murid paling bandel di sini. Baru kelabakan kalau semua peserta sudah mengerjakan tugasnya.

Tapi saya tak boleh menyerah dengan keaadaan, walaupun multitasking, semua harus saya lalui dengan baik.
Saya berjanji dalam hatiku sendiri untuk selalu meningkatkan kualitas diri termasuk ikut pelatihan di sini. 
Trimakasih untuk guruku yang sabar mengajar dengan tulus hati.
Semoga ilmu ini membawa manfaat untuk kebermanfaatan diri dan orang banyak. Aamiin.
*Puan Penjaga Hati*

Kusibak tirai di pagi Hari
Tersorot mentari menghangatkan bumi
Menghempas sirna kegelisahan dalam sanubari
Setelah sekian waktu berganti

Terlintas kuat membayangi
Sebuah potret diri menghiasi
Layar alat komunikasi menjadi saksi
Hadirnya puan di hati ini

Angan melayang pada sosok di seberang
Yang belakangan tak jemu untuk dipandang
Semoga rasa ini tak pernah hilang
Bersamamu aku merasa tenang

Jogjakarta, dalam bayangan indah Zahra, 07052020